rahasia pasive income

Jumat, 01 Mei 2015

SEMINAR SAHAM


Teman teman datang yah

Kamis, 23 Februari 2012

MENGENALI PROFIL RESIKO INVESTASI

 


 sumber gambar http://twileshare.com/uploads/Return+vs+Resiko_medium.jpg
MENGENALI PROFIL RESIKO INVESTASI
MARSUDHY KANG
      Krisis keuangan global yang melanda Eropa sampai saat ini pasti memiliki dampak terhadap kehidupan keuangan seseorang. Turun naiknya Indeks Harga Saham baik di Indonesia maupun di berbagai Bursa di dunia bisa menyurutkan nyali untuk berinvestasi. Apakah dengan kondisi krisis saat ini memberi sinyal supaya anda berhenti berinvestasi? Tentu tidak.

Sesungguhnya, krisis ini membantu kita, calon investor dan investor, untuk mereview kembali bagaimana strategi investasi kita, apakah sudah sesuai dengan profil resiko? Karena itu, yuk cari tahu disini Profil Resiko Anda.

      Secara umum, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi profil resiko seseorang:

    1. Umur anda
    2. Tujuan keuangan yang ingin dicapai
    3. Kondisi keuangan anda
    4. Jangka waktu investasi
    5. Tingkat imbal hasil yang anda cari.
    6. Tingkat pengetahuan dan pengalaman keuangan.
       Dari beberapa faktor diatas,secara umum, profil resiko dapat dibagi menjadi :

1.     Konservatif

Hal yang menjadi perhatian adalah bila profil ini digunakan untuk berinvestasi untuk jangka waktu yang panjang, maka resiko yang harus ditanggung adalah jumlah dana yang besar yang harus diinvestasikan untuk memperoleh nilai investasi yang diinginkan.
Produk investasi yang sesuai untuk tipe ini adalahproduk kas dan pasar uang. Pilihan lainnya yang dapat memberikan returnlebih besar adalah reksadana pendapatan tetap maupun logam mulia.
 2.     Moderat
Tipe ini berada di tengah-tengah antara konservatif dan agresif, dimana mengharapkan tingkat imbal hasil yang sedang-sedang saja tetapi stabil dan terukur. Cenderung bisa menerima sedikit resiko kehilangan sebagian dana investasinya asal untuk jangka waktu investasi menengah sampai panjang dana invsetasi akan kembali.
Produk investasi yang cocok untuk tipe ini adalah reksadana campuran ekuitas dan obligasi (tanpa unsur pasar uang), reksadana saham dengan return yang stabil, properti dan logam mulia.
3.     Agresif
Tipe ini cenderung lebih mementingkan hasil investasi (return) dibandingkan keselamatan jumlah pokok yang diinvestasikannya (safety). Tipe ini sadar betul bahwa mereka terekspos resiko yang sangat besar, dimana mungkin potential lossnya bisa sampai sebesar nilai investasinya  (ampai nol) karena berharap akan dapat kembali bahkan lebih tinggi daripada kerugiannya di masa datang. Fokusnya adalah memperoleh return portofolio diatas rata-rata. Umumnya tipe ini juga telah siap untuk menghadapi gejolak tinggi yang terjadi dipasar.
Investasi yang cocok untuk tipe ini adalah reksadana saham, berinvestasi dalam saham langsung, properti dan bisnis.
       Penting bagi kita sebagai investor untuk memahami profil resiko serta jangka waktu investasinya karena akan menentukan produk investasi yang sesuai. Juga factor umur,akan menggeser (bukan merubah) profil resiko anda menjadi lebih konservatif yang otomatis akan merubah komposisi portfolio investasi anda.
Ingatlah, bahwa potensi keuntungan pasti sejalan dengan potensi resiko. Tetaplah berhati-hati untuk memilih produk manakah yang paling menggambarkan toleransi anda terhadap resiko, kemudian, pelajari produk investasi tersebut sejelas-jelasnya, lakukan berinvestasi berkala untuk mencapai tujuan dan lakukanlah pengawasan secara periodik untuk memantau kinerja investasi anda.
Nah sekarang, marilah mereview portfolio anda dengan hasil kinerjanya. Apabila saat kinerjanya turun seperti saat ini, anda merasa sedih, kecewa, kesal,marah-marah, maka kemungkinan anda tipe konservatif.
Kalau masih optimis dijangka waktu panjang akan naik lagi karena itu menunggu dulu baru menambah porsi investasi tersebut maka anda bertipe moderat.
Sedangkan kalau anda malah makin menambah porsi investasi tersebut maka bisa dikatakan anda tipe agresif.

Semoga bermanfaat

Jumat, 28 Agustus 2009

Cara Kaya Melalui Properti


Dinukil dari buku “Cara Kaya Melalui Properti”, inilah delapan kelebihan investasi properti:

1. Nilai Tambah (Added Value)
Nilai tambah investasi properti diperoleh akibat pengembangan bangunan di atas sebidang tanah kosong. Nilai tambah akan semakin  tinggi, jika bangunan berada di lokasi strategis dengan akses dan fasilitas yang baik, serta dibuat dengan arsitektur yang indah.

2. Peningkatan Pendapatan Tahunan (Income Appreciation)
Dari sebidang tanah yang dikembangkan—tanah kosong menjadi rumah atau ruko—seorang investor dapat menerima sewa. Keuntungan lain adalah kenaikan harga sewa, karena sifat kelangkaan tanah dan properti akan terus terjadi sepanjang perekonomian di sebuah negara terus tumbuh.

3. Peningkatan Nilai Tanah (Capital Appreciation)
Apresiasi nilai tanah merupakan keuntungan lain dari investasi properti. Jumlah manusia setiap saat terus bertambah, sementara jumlah tanah tidak dapat bertambah. Ini merupakan teori klasik yang secara sederhana menjelaskan mengapa harga tanah terus merangkak naik dari waktu ke waktu.

4. Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)
Dibandingkan dengan deposito, emas atau investasi lain, properti mempunyai karakter yang tahan lama. Bisnis properti memiliki horison (jangka waktu) investasi rata-rata 3 – 5 tahun. Artinya, setelah 3 – 5 tahun perkembangan nilainya sudah cukup berarti untuk menghasilkan capital gain (selisih harga beli dan harga jual).

5. Daya Pengungkit Investasi yang Tinggi (High Leverage Investment)
Sebagai contoh, Anda berinvestasi properti dengan uang Rp100 juta sebagai uang muka (DP), maka Anda bisa memiliki investasi properti sebesar Rp500 juta atau lima kali lipat, karena sisanya sebesar Rp400 juta dibayar dengan menggunakan pembiayaan bank.

Jika nilai investasi naik 10% menjadi Rp550 juta, maka keuntungan Anda Rp50 juta (Rp550 juta – Rp500 juta) atau 50% dari investasi awal yang “cuma” Rp100 juta. Inilah yang disebut daya pengungkit investasi yang tinggi.

6. Proteksi Terhadap Inflasi (Hedge of Inflation)
Secara tradisional, orang membeli tanah dan bangunan untuk menjaga investasi tersebut agar tidak tergerus inflasi. Artinya, pemilik yakin membeli properti, nilai investasi tidak akan turun seperti nilai mata uang yang tergerus inflasi. Bahkan karena sifat kelangkaannya, nilai investasi itu terus meningkat seiring waktu.

7. Agunan yang Baik (Good Collateral)
Tidak seperti investasi keuangan, properti merupakan agunan atau jaminan yang paling solid. Bahkan di beberapa negara, pihak perbankan tidak segan meminjamkan dana hingga 80% dari nilai agunan.

8. Kebanggaan Kepemilikan (Pride of Ownership)
Dibandingkan dengan investasi jenis lain, rasa bangga terhadap kepemilikan properti pada umumnya lebih tinggi. Maka zaman dahulu, tuan tanah diasosiasikan sebagai orang kaya. Hal ini disebabkan karena properti juga dapat menghasilkan income dari sewa.


Anto Erawan

Sabtu, 20 Juni 2009

buku kiat investasi valas emas saham


Menanamkan dana dan berharap uang yang ditanamkan berbuah lebat dan cepat adalah impian setiap orang. Penanaman dana tentu tidak terbatas pada pilihan deposito yang tergolong LRLG (low risk low gain). Berbagai alternatif investasi yang HRHG (high risk high gain) tersedia luas, seperti Valas, Emas, dan Saham (Valesa)—masing-masing dengan imbal hasil dan risiko yang berbeda.

Melalui pemaparan yang menarik, buku ini menunjukkan cara berinvestasi valesa secara praktis dan riil di Indonesia. Di sini pembaca bisa mempelajari:
+ Berbagai prinsip dan taktik berinvestasi
+ Cara memperoleh informasi valesa
+ Cara menganalisis pergerakan valesa
+ Cara membeli dan menjual valesa

Buku ini juga dilengkapi contoh-contoh investasi nyata, baik berupa pengalaman untung maupun rugi agar pembaca memperoleh pemahaman yang lebih lengkap mengenai seluk beluk berinvestasi. Data yang ditampilkan merupakan data perdagangan valesa di Indonesia. Untuk saham, misalnya, dipaparkan saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, seperti TLKM, BBRI, BUMI, dan TINS.

Panduan berinvestasi valesa ini jelas amat berharga bagi investor yang sudah melakukan investasi agar ia dapat bertindak lebih bijak dan bagi calon investor agar ia dapat memahami makna investasi yang sesungguhnya.

Jumat, 13 Februari 2009

uang dari property

RAHASIA TELAH DIBUKA
dan anda orang yang beruntung menemukannya


"Belilah properti (rumah, kos, apartemen, ruko, rukan) SEKARANG JUGA, berapa pun uang anda saat ini. Jangan menunda sampai anda punya uang cukup, karena selain kelamaan..... pertumbuhan uang anda tidak akan mengejar kenaikan harga properti yang akan anda beli"
karena itu....
Saya akan mengungkap RAHASIA yang telah mengubah kehidupan banyak orang, karena mendadak jadi milyader dengan membeli properti tanpa modal, bahkan mendapatkan passive income puluhan juta setiap bulan...

mau tahu klik saja
http://tinyurl.com/d97bzz

Jumat, 30 Januari 2009

uang harus di kembangkan


tiap hari kita menghabiskan uang yang susah payah kita cari .
ada yang positif yaitu untuk
1.kebutuhan hidup seperti makan ,pakaian,mandi ,tempat tinggal ,listrik ,air dll
semua itu suka atau tidak harus kita bayar , yang berharti menhabiskan sebagian uang yang kita dapat .
2.untuk hal yang kurang penting tapi itu memuaskan keinginan kita .

oleh sebab itu kita perlu banyak uang untuk membiayai itu semua .
alangkah baiknya jika uang yang kita keluarkan ,dikeluarkan juga untuk menhasilkan uang kembali .

ada berbagai cara misalnya :
1.menabung /deposito setiap kita dapat duit langsung kita sisihkan/pisahkan untuk ditabung
2.membeli emas ketika murah dan menjual ketika mahal demikian seterusnya
3.membeli rumah untuk disewakan /dikost kostkan
4.dibelikan barang dagangan /jika anda suka berdagang
5.mencari cara agar uang bekerja untuk kita mis punya bisnis online yang menghasilkan ,punya rumah kost kostan ,punya mobil yang disewakan dll

ada banyak cara untuk menambah/mengembangkan keuangan anda
yang penting anda harus mengatur agar pemasukan lebih besar dari pengeluaran dan selalu ada yang diternakkan/dikembang biakan ( ha ha kaya ternak lele) .
tapi kadang kala kita bermaksud mengembang biakan uang kita eh malah bablas habis mis nya ikut nanam modal di tempat yang salah .

yah betul untuk menghindari itu semua anda perlu belajar dan perlu waktu uantuk mahir/ahli ,mungkin dari orang tua ,dari teman yang baik ,dari seminar ,dari buku buku ,dari segala sumber yang bisa kita belajar agar bisa menghasilkan .

semoga tulisan singkat ini bermanfaat

Pengikut